Namun, fenomena ini berangsur-angsur berubah seiring dengan pesatnya pertumbuhan kota dan gaya hidup modern. Kota Yogyakarta semakin padat dengan kendaraan bermotor, menyisakan sedikit ruang bagi para pengguna sepeda. Selain itu, pola pikir masyarakat yang cenderung menganggap bersepeda sebagai sarana transportasi ketinggalan zaman juga turut berperan dalam memudarnya keberadaan sepeda di Yogyakarta.
Pemerintah kota Yogyakarta telah berupaya untuk mendorong masyarakat untuk kembali menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi dengan membangun jalur khusus sepeda dan mengadakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya bersepeda. Namun, upaya ini belum mampu mengembalikan kegemaran masyarakat Yogyakarta terhadap bersepeda.
Sebagai salah satu solusi, pemerintah dapat meningkatkan kampanye untuk menyadarkan masyarakat akan manfaat menggunakan sepeda, baik dari segi kesehatan maupun lingkungan. Masyarakat juga perlu disadarkan akan pentingnya menjaga tradisi bersepeda yang telah diwariskan secara turun-temurun. Selain itu, pendekatan komunitas juga dapat menjadi cara efektif untuk memperkenalkan kembali budaya bersepeda di Yogyakarta.