Dukun sakti ini disebutkan mampu berkomunikasi dengan jaguar, ular, dan burung pemangsa, yang merupakan simbol kekuatan spiritual dalam masyarakat Andean. Kemandirian dan otoritas dukun ini menunjukkan pentingnya peran mereka dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang bergantung pada nasihat dan bimbingan untuk berbagai aspek hidup, dari penyakit hingga keputusan penting.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun temuan ini merupakan langkah maju dalam pemahaman kita tentang sejarah dan kebudayaan Peru, para ahli arkeologi yang tidak terlibat dalam proyek ini menganggap bahwa belum ada kepastian penuh untuk menyebut individu tersebut sebagai dukun. Penelitian lebih lanjut, termasuk tes radiokarbon, diharapkan bisa memberikan penjelasan yang lebih mendalam tentang zaman dan fungsi dari artefak yang ditemukan.
Di antara artefak lain yang menggambarkan kehidupan religius dan spiritual masyarakat pada waktu itu, penemuan ini memberikan gambaran lebih jelas mengenai struktur sosial dan kepercayaan masyarakat Andean kuno. Ritual yang melibatkan dukun dan simbol-simbol kuasa ini menggambarkan bagaimana spiritualitas merupakan bagian sentral dari kehidupan masyarakat yang tinggal di pegunungan Andes. Dengan terus mengeksplorasi situs-situs arkeologi lainnya, budaya dan tradisi yang mungkin telah lama hilang dapat diungkap dan dipelajari hingga saat ini.
Fenomena ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para arkeolog, peneliti, dan penggemar sejarah, memberikan bukti bahwa kekuatan spiritual dan pengobatan tradisional memiliki tempat yang signifikan dalam sejarah masyarakat Andes kuno. Dalam masyarakat yang sering berhadapan dengan tantangan dari alam, peran seorang dukun sebagai perantara antara dunia material dan spiritual sangat crucial bagi kelangsungan hidup komunitas. Masyarakat kuno ini, yang sudah ada ribuan tahun yang lalu, menunjukkan kompleksitas dan kehalusan dalam sistem kepercayaan mereka yang mungkin masih relevan hingga saat ini.