Perlintasan tempat kejadian perkara diketahui tidak memiliki palang pintu dan penjaga, yang kerap kali menjadi titik rawan kecelakaan di wilayah Bogor dan sekitarnya. Warga sekitar pun menyatakan bahwa mereka sudah sering mengeluhkan kondisi perlintasan tersebut karena dianggap sangat berbahaya, terutama saat jam-jam sibuk.
“Sebenarnya warga sudah beberapa kali minta agar dipasang palang pintu atau ada petugas jaga, tapi belum juga ada realisasinya,” ujar Budi, salah satu warga Kedung Badak.
Pascakejadian, aparat kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengevakuasi bangkai mobil dari atas rel untuk menghindari gangguan perjalanan KRL selanjutnya. Sementara itu, KAI Commuter memastikan bahwa layanan KRL tetap berjalan, meski sempat mengalami keterlambatan selama proses evakuasi berlangsung.
Insiden ini menambah panjang daftar kecelakaan yang terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Indonesia. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, kejadian ini menjadi peringatan keras bagi semua pengguna jalan untuk lebih waspada saat melintasi perlintasan kereta, terutama yang tidak dilengkapi sistem pengamanan.