Laporan juga menyebutkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, dan kapal pesiar berhasil diperbaiki untuk melanjutkan pelayarannya ke tujuannya. Ini menunjukkan betapa pentingnya kesiapan dan keandalan dalam manajemen bencana di kapal pesiar, terutama di perairan yang rawan seperti perairan kutub.
Namun demikian, insiden ini menjadi peringatan bagi industri kapal pesiar untuk terus meningkatkan standar keamanan dan kewaspadaan. Meskipun kemungkinan tabrakan dengan gunung es mungkin terlihat kecil, namun kejadian ini menunjukkan bahwa risiko selalu ada dan tidak boleh dianggap remeh.
Kejadian ini juga menarik perhatian masyarakat karena kemiripannya dengan tragedi kapal Titanic yang terjadi lebih dari seratus tahun yang lalu. Kedua insiden tersebut menunjukkan bahwa meskipun teknologi telah berkembang pesat, namun alam masih memiliki kekuatan yang patut dihormati.
Insiden seperti ini juga mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran akan perubahan iklim dan dampaknya terhadap lingkungan, termasuk meningkatnya jumlah gunung es yang lepas dari kutub. Perubahan iklim yang semakin nyata menuntut tanggung jawab global untuk melindungi lingkungan dan mempersiapkan diri terhadap konsekuensi yang mungkin terjadi, termasuk dalam pelayaran kapal di perairan kutub.