Pada tanggal 9 Mei 2025, sebuah insiden tragis terjadi di perairan Sungai Musi, Palembang, ketika sebuah kapal jukung bermuatan sembako dan BBM mengalami ledakan yang mengakibatkan tujuh anak buah kapal (ABK) mengalami luka-luka. Kejadian ini mengejutkan masyarakat setempat dan menarik perhatian media, mengingat dampak yang ditimbulkan tidak hanya bagi kru kapal, tetapi juga bagi warga di sekitarnya.
Kapal jukung tersebut dilaporkan sedang dalam perjalanan untuk mendistribusikan barang-barang kebutuhan pokok ketika tiba-tiba terjadi ledakan yang cukup besar. Menurut saksi mata, ledakan tersebut terasa hingga beberapa ratus meter dari lokasi kejadian, mengakibatkan kepanikan di kalangan warga sekitar. Saat kapal meledak, sejumlah barang yang diangkut terlempar ke udara, sementara api berkobar menjilat bagian kapal yang tersisa.
Melihat situasi tersebut, para warga yang berada di sekitar lokasi kejadian bergegas menuju kapal yang terbakar. Dalam situasi yang penuh dengan kepanikan dan ketidakpastian, beberapa di antaranya memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengambil barang-barang yang dianggap berharga. Barang dagangan yang dijarah terdiri dari sembako dan BBM, dua komoditas yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terutama di tengah tantangan ekonomi saat ini.