Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malang, longsor ini disebabkan oleh hujan deras yang terjadi secara terus-menerus beberapa hari sebelumnya. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan tebing tidak mampu menahan air, sehingga akhirnya terjadi longsor yang cukup besar.
Akibat terputusnya Jalur Lintas Selatan ini, akses menuju ke wilayah Blitar pun terganggu. Warga yang ingin menuju ke Blitar atau sebaliknya, harus mencari jalur alternatif untuk bisa sampai ke tujuan. Hal ini tentu memberikan dampak yang cukup besar terutama bagi para pengguna jalan yang mengandalkan akses melalui JLS.
Pemerintah setempat telah bergerak cepat untuk menangani masalah ini. Tim dari BPBD serta relawan turut membantu membersihkan puing-puing longsor dan mencari jalur alternatif bagi para pengguna jalan. Selain itu, pihak terkait juga sedang melakukan penilaian terhadap struktur tanah di sekitar lokasi longsor untuk mencegah terjadinya longsor susulan di kemudian hari.
Longsor yang terjadi di Jalur Lintas Selatan Malang ini menjadi sebuah peringatan bagi kita semua akan pentingnya menjaga lingkungan dan melakukan kajian yang mendalam terhadap struktur tanah sebelum membangun infrastruktur. Kejadian ini juga menjadi pembelajaran bagi pemerintah dalam hal penanganan bencana alam, serta pentingnya adanya jalur alternatif yang dapat digunakan ketika terjadi sesuatu di jalur utama.