Prof Neil Ward, pakar pertanian pangan dan iklim di University of East Anglia, mengatakan jenis penelitian ini menjanjikan pengembangan pola makan yang lebih sehat dan ramah iklim di masa depan, namun beberapa orang perlu diyakinkan.
“Meskipun data mengenai biaya dan dampak terhadap iklim terlihat sangat positif, pengujian kritisnya adalah pada selera masyarakat terhadap makanan yang dikembangkan di laboratorium,” katanya.
“Dengan daging alternatif berbasis laboratorium pada umumnya, potensi terbesarnya mungkin adalah menggantikan daging olahan dibandingkan potongan daging utama.”
Bridget Benelam dari British Nutrition Foundation mengatakan: "Mengembangkan pola makan yang mendukung kesehatan manusia dan bumi merupakan sebuah tantangan besar. Studi ini menunjukkan pendekatan baru yang inovatif dan dapat berkontribusi terhadap solusi tersebut."
Namun dia menambahkan “Temuan ini juga menunjukkan peningkatan yang relatif kecil pada kandungan protein di beras, yang bukan merupakan makanan berprotein tinggi."
"Jadi penelitian lebih lanjut akan diperlukan jika teknologi ini ingin digunakan sebagai sumber protein alternatif dibandingkan produk hewani tradisional."