Pada tahun 1935, setelah berakhirnya Kesultanan Utsmaniyah dan pendirian Republik Turki, pendiri negara, Mustafa Kemal Ataturk, mengubah Hagia Sophia menjadi sebuah museum sebagai bagian dari reformasi sekulerisasi. Sejak saat itu, Hagia Sophia telah menjadi salah satu atraksi wisata terpopuler di Turki, menarik jutaan pengunjung setiap tahun.
Namun, pada tahun 2020, Hagia Sophia sekali lagi menjadi pusat perhatian internasional ketika Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengumumkan bahwa Hagia Sophia akan kembali diubah menjadi masjid. Keputusan ini menuai kontroversi dan reaksi keras dari banyak pihak di dunia, sementara bagi sebagian lainnya dianggap sebagai tindakan penting dalam mendukung identitas agama negara.
Transformasi Hagia Sophia dari gereja ke masjid, lalu menjadi museum dan kembali ke masjid, mencerminkan perkembangan sejarah yang kompleks dan dinamis di wilayah tersebut. Hal ini juga mencerminkan perjuangan antara identitas keagamaan dan politik yang saling bertentangan. Sebagai sebuah landmark yang sangat penting, Hagia Sophia tetap menjadi sebuah ikon dari perubahan dan transformasi yang telah terjadi selama berabad-abad.