Masyarakat sekitar Gunung Merapi hidup dalam keterbatasan akibat aktivitas gunung yang tidak bisa diprediksi. Mereka harus melakukan berbagai upaya untuk melindungi diri dan harta benda dari letusan gunung, terutama saat lava pijar mulai terlihat. Pemantauan terhadap aktivitas gunung menjadi kegiatan rutin bagi masyarakat setempat, selain itu juga dilakukan upaya-upaya pencegahan dan evakuasi jika diperlukan.
Adanya semburan lava pijar sebanyak 18 kali pada sabtu subuh dari Gunung Merapi menunjukkan potensi bahaya yang dimiliki gunung berapi tersebut. Hal ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat sekitar gunung, dan wilayah-wilayah yang berada dalam jangkauan dampak letusan tersebut. Pemerintah, lembaga penelitian, dan relawan bencana pun terus melakukan upaya mitigasi bencana gunung berapi, termasuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah keamanan saat terjadi letusan.
Dalam konteks keindahan alam, Gunung Merapi memiliki daya tarik tersendiri. Meskipun seringkali menunjukkan sisi kekuatannya yang mengerikan, gunung ini juga menyimpan keindahan alam yang mengagumkan, seperti lahan pertanian yang subur dan keindahan alam sekitarnya. Banyak wisatawan yang tertarik untuk menjelajahi Gunung Merapi meskipun mengetahui potensi bahayanya. Bagi mereka, keindahan alam serta nilai sejarah dan mitos yang terdapat di gunung tersebut sangat menarik untuk dieksplorasi.