Salah satu poin yang menarik dalam kebijakan ini adalah penyesuaian pakaian dinas bagi ASN. Pemerintah menilai bahwa belanja seragam pegawai setiap tahun menjadi beban anggaran yang cukup besar. Oleh karena itu, kebijakan baru akan mengurangi frekuensi pengadaan seragam baru dan memperbolehkan ASN mengenakan pakaian dinas yang lebih fleksibel sesuai dengan situasi kerja.
“Penyesuaian pakaian dinas ini tidak mengurangi profesionalisme ASN, tetapi lebih kepada upaya efisiensi dalam pengadaan seragam yang selama ini memakan anggaran cukup besar," kata Zudan Arif.
Banyak pihak menilai kebijakan ini sebagai langkah positif dalam meningkatkan fleksibilitas kerja ASN. Dengan adanya WFA dua hari dalam seminggu, ASN diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja tanpa harus selalu berada di kantor.
Selain itu, pemanfaatan teknologi digital dalam administrasi pemerintahan juga semakin dioptimalkan. Dengan sistem kerja yang lebih fleksibel, ASN tetap bisa menjalankan tugas mereka dengan baik tanpa harus bergantung sepenuhnya pada kehadiran fisik di kantor.
Namun, ada juga tantangan yang perlu diantisipasi, seperti memastikan bahwa WFA tidak mengurangi produktivitas dan efektivitas layanan publik. Pemerintah akan melakukan evaluasi berkala terhadap kebijakan ini untuk memastikan bahwa implementasinya berjalan sesuai dengan tujuan awal, yaitu efisiensi anggaran dan peningkatan kinerja ASN.