Tampang

Daun Surga dari Kalimantan: Kisah Kratom yang Menembus Pasar Global Meski Kontroversi Mengiringi

28 Jun 2025 09:36 wib. 28
0 0
Daun Surga dari Kalimantan: Kisah Kratom yang Menembus Pasar Global Meski Kontroversi Mengiringi
Sumber foto: iStock

Namun demikian, izin ekspor ini tidak serta-merta memberikan kelonggaran untuk menjual kratom bebas di pasar domestik. Hal ini menandakan bahwa meskipun kratom berpotensi besar secara ekonomi, pemerintah tetap berhati-hati dalam mengatur peredarannya untuk menghindari penyalahgunaan.

Peluang dan Harapan di Masa Depan

Kratom sebagai tanaman herbal potensial dari Kalimantan menyimpan peluang besar dalam industri global, khususnya jika pengelolaan kualitas dan regulasi terus diperbaiki. Pasar yang sangat luas, terutama di AS dan negara-negara lain, membuka pintu bagi Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam perdagangan produk herbal bernilai tinggi ini.

Untuk mendukung perkembangan ini, penguatan pengolahan hilir dan peningkatan standar mutu sangat diperlukan. Hal ini tidak hanya akan menjaga keberlanjutan produksi tetapi juga meningkatkan daya saing kratom Indonesia di pasar internasional.

Kratom atau daun surga dari Kalimantan adalah komoditas herbal yang berpotensi mendulang keuntungan besar di pasar global. Walaupun masih diwarnai kontroversi dan tantangan regulasi, permintaan di luar negeri terutama AS terus meningkat pesat. Khasiat kratom dalam meredakan nyeri dan membantu kesehatan mental membuatnya semakin diminati.

Pemerintah Indonesia perlu terus mengembangkan regulasi yang jelas dan pengawasan kualitas agar kratom dapat tumbuh menjadi komoditas ekspor unggulan yang berkelanjutan. Dengan pengelolaan yang tepat, kratom bisa menjadi sumber devisa penting sekaligus menjaga reputasi Indonesia sebagai produsen tanaman herbal berkualitas dunia.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Resep Seblak
0 Suka, 0 Komentar, 20 Mar 2024

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?