Tampang

Cara Warga Gaza Menyambut Ramadan dengan Kerlip Lampu

16 Mar 2024 06:26 wib. 88
0 0
Cara Warga Gaza Menyambut Ramadan dengan Kerlip Lampu
Sumber foto: Google

Bulan suci Ramadan telah tiba, menyinari jalan-jalan di Gaza dengan kerlip lampu yang menakjubkan. Meskipun hidup dalam keterbatasan, warga Gaza tetap bersuka cita menyambut bulan penuh berkah ini dengan cara yang bersahaja namun penuh makna. Ramadan membawa berkah dan kedamaian bagi umat muslim di seluruh dunia, termasuk bagi warga Gaza yang tinggal di wilayah yang terkekang oleh konflik.

Gaza, sebuah wilayah yang terletak di Palestina, dikenal dengan keterbatasan sumber daya dan kondisi keamanan yang tidak stabil. Namun, hal tersebut tidak menghalangi semangat warga Gaza untuk menyambut bulan Ramadan dengan penuh kegembiraan. Mereka menunjukkan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi segala rintangan yang menghampiri mereka.

Salah satu cara unik yang dilakukan oleh warga Gaza untuk menyambut Ramadan adalah dengan menghiasi jalan-jalan dan bangunan dengan lampu-lampu berwarna-warni. Kerlipan lampu-lampu ini menjadi indikasi kegembiraan dan semangat bersama dalam menyambut bulan penuh berkah ini. Meskipun sumber listrik terbatas, warga Gaza tetap berusaha menikmati momen bahagia ini dengan cahaya yang dihasilkan dari generator listrik atau sumber daya alternatif lainnya. Pemandangan kerlipan lampu di Gaza menjadi simbol kekuatan dan keberanian warga dalam menjalani kehidupan sehari-hari di tengah keterbatasan.

Selain menghiasi jalan-jalan dengan lampu-lampu, warga Gaza juga menunjukkan keprihatinan dan kepedulian terhadap sesama dengan berbagi makanan kepada yang membutuhkan. Mereka menyadari bahwa Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, namun juga tentang berbagi kebahagiaan dengan sesama. Meskipun terbatasnya sumber daya, warga Gaza tetap menyumbangkan makanan dan kebutuhan pokok kepada yang membutuhkan, menunjukkan solidaritas dan kepedulian yang luar biasa.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?