Hal ini sejalan dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap dampak konsumsi berlebihan konten daring, terutama di kalangan anak-anak dan remaja yang rentan terhadap paparan konten yang tidak sesuai dengan perkembangan mereka. Penggunaan istilah "brain rot" juga mencerminkan kebutuhan untuk mengimbangi konsumsi konten digital dengan konten yang lebih bermutu dan mendidik.
Dalam konteks yang lebih luas, pengakuan "brain rot" sebagai Word of the Year juga menjadi cerminan dari perubahan dalam cara pandang masyarakat terhadap media sosial dan internet secara umum. Istilah ini mencerminkan kritik terhadap konten yang kurang mendidik dan terlalu menghibur, serta menjadi panggilan untuk adanya perubahan dalam cara individu mengonsumsi dan menciptakan konten digital.
Pemilihan "brain rot" sebagai Word of the Year 2024 dapat diartikan sebagai sebuah peringatan global akan pentingnya menjaga kualitas konten yang dikonsumsi, serta penekanan pada kontribusi media digital dalam pembentukan pemikiran dan pandangan dunia. Langkah-langkah untuk mengurangi "brain rot" dalam konten digital, seperti meningkatkan kesadaran akan pentingnya konten bermutu, melindungi anak-anak dan remaja dari konten yang tidak sesuai, dan mengedukasi masyarakat tentang resiko konten digital yang merugikan, menjadi semakin mendesak.