Meskipun penjajahan Belanda mungkin tidak cukup lama secara keseluruhan, dampak dan jejak historis yang ditinggalkan sangat mendalam. Sistem sosial yang dibangun di zaman kolonial sering kali mendiskriminasikan rakyat pribumi sementara memberikan keuntungan bagi segelintir golongan Belanda dan elit lokal. Hal ini menanamkan rasa ketidakadilan yang membangkitkan semangat perjuangan di dalam hati rakyat Indonesia.
Tentu saja, angka 350 tahun yang sering kita dengar lebih merupakan simbol perjuangan dan harapan untuk kebebasan. Sejak awal, gerakan perlawanan terhadap penjajahan Belanda sudah mulai muncul, meskipun tidak terkoordinasi secara baik. Berbagai organisasi mulai dibentuk pada awal abad ke-20 sebagai respons terhadap kebijakan kolonial yang menindas. Organisasi seperti Budi Utomo pada tahun 1908 menjadi tonggak awal perjuangan politik di Indonesia.
Gelombang perjuangan semakin meningkat menjelang perang dunia kedua. Banyak tokoh pergerakan nasional yang kemudian menjadi pahlawan, seperti Soekarno dan Mohammad Hatta, yang memimpin upaya untuk meraih kemerdekaan. Pada saat Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, perjuangan selama lebih dari seratus tahun melawan berbagai bentuk penjajahan telah terbukti tidak sia-sia.