Gagasan ini muncul setelah ditemukannya wine yang telah hilang pada saat Perang Dunia II di laut. Beberapa ahli wine menggambarkannya dengan istilah 'Indah'.
Wine ini disimpan pada kontainer berbentuk sarang lebah dan dibenamkan oleh para penyelam dari National School of Divers dengan hati-hati.
Tak lupa, mereka juga menyimpan di bawah tanah sebagai pembanding nantinya.
Guru sommelier Gisèle Marguin mencatat bahwa wine yang ia rasa terasa enak di mulut, memiliki tubuh yang bagus, dengan aroma black fruits dan coklat.