Artemis tidak hanya dipercaya sebagai pemburu, tetapi juga sebagai pelindung anak-anak dan perempuan. Ia digambarkan sebagai sosok yang memiliki kepedulian dan kelembutan terhadap perempuan, terutama mereka yang ditindas dan teraniaya. Hal ini membuatnya menjadi sosok yang banyak dipuja dan disemayamkan dalam upacara-upacara keagamaan di masa lalu.
Keberadaan Artemis juga melambangkan simbol kebebasan dan independensi, khususnya bagi perempuan. Ia sering kali diasosiasikan dengan kehidupan yang bebas dan tanpa beban, sehingga banyak perempuan memandangnya sebagai sosok inspiratif dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Selain itu, Artemis juga sering kali diasosiasikan dengan perlindungan terhadap alam dan lingkungan. Ia dipercaya sebagai penjaga alam yang memastikan kelestarian dan keharmonisan alam. Dalam mitologi Yunani, Artemis dianggap sebagai lambang kekuatan alam yang harus dijaga dan dihormati. Dalam beberapa kisah mitologi, Artemis juga terlibat dalam membalas dendam terhadap mereka yang merusak alam dan mengganggu keseimbangan lingkungan.
Dalam berbagai kisah mitologi, kesetiaan Artemis terhadap alam dipertontonkan melalui keberpihakan kepada hewan-hewan dan tetumbuhan yang hidup di dalamnya. Ia selalu memastikan bahwa lingkungan alam tetap terjaga dan seimbang, sehingga kehidupan di dalamnya dapat terus berlanjut tanpa gangguan. Hal ini menjadikan Artemis sebagai simbol keberanian dan kepedulian terhadap alam dan kehidupan liar.