Laporan BPS 2023 berjudul "Menelusuri Jejak Childfree di Indonesia" mengungkapkan fakta yang mengejutkan. Menurut laporan tersebut, ada sekitar 71 ribu perempuan Indonesia berusia 15-49 tahun yang menyatakan bahwa mereka tidak ingin memiliki anak. Hal ini menjadi sorotan utama dalam masyarakat karena fenomena childfree masih dianggap sebagai hal yang tabu dan jarang dibahas secara terbuka.
Tren penurunan angka kelahiran sendiri menjadi fenomena global yang terjadi hampir di semua negara. Semakin ke sini, semakin sedikit anak yang dilahirkan, ini diduga terjadi akibat pandemi Covid-19, di mana kebijakan Work From Home (WFH) ditengarai cukup memengaruhi keputusan seseorang untuk memiliki anak. Seiring dengan perubahan gaya hidup dan tuntutan pekerjaan yang semakin berat, banyak perempuan merasa lebih bebas untuk membuat pilihan tersebut.
Menurut laporan BPS, tren penurunan minat memiliki anak di kalangan perempuan usia subur telah terjadi sejak tahun 2020. Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat. Berikut ini akan dijelaskan beberapa faktor yang diduga memengaruhi tren childfree di Indonesia.