Selain itu, perubahan lahan dari sawah menjadi perumahan juga berpotensi merusak ekosistem dan lingkungan sekitarnya. Proses konversi lahan yang dilakukan secara tidak terkontrol dapat menyebabkan penurunan kualitas udara, air, dan tanah. Ini dapat berdampak buruk bagi keberlanjutan ekosistem dan kehidupan manusia secara keseluruhan.
Menghadapi fenomena ini, pemerintah perlu mengambil langkah yang tegas untuk mengendalikan konversi lahan pertanian menjadi perumahan. Regulasi yang lebih ketat perlu diterapkan untuk membatasi dan mengawasi konversi lahan. Pemerintah juga perlu mendorong para pengembang untuk memanfaatkan lahan-lahan terlantar atau bekas lahan industri untuk pembangunan perumahan, tanpa harus mengorbankan lahan pertanian yang subur.
Selain itu, penting juga untuk memberikan insentif kepada para petani agar tetap mempertahankan lahan pertaniannya dan tidak tergoda untuk menjualnya kepada pengembang. Pemberian insentif ini dapat berupa bantuan teknologi pertanian, akses pasar yang lebih baik, dan dukungan keuangan untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian.