Dilansir dari laman Ubergizmo, cara kerja pelacakan tanah longsor ini menggunakan gambar yang diambil oleh satelit Sentinel-1 milik ESA. Tim tersebut dapat melihat gambar sebelum dan sesudah di wilayah tersebut dan memetakan tanah longsor, mengidentifikasi sumbernya, dan juga tingkat kerusakannya yang diakibatkan tanah longsor.
“Sebenarnya, saat kami memantau tanah longsor Maoxian, kami berhasil mengidentifikasi lebih dari 10 tanah longsor aktif lainnya di wilayah yang sama dan meneruskan informasi ini ke instansi terkait,” kata Profesor Zehnghong Li dari Universitas Newcastle.
Metode ini sepertinya dapat diperhitungkan, mengingat tim berhasil mengidentifikasi lahan yang telah bergerak sekitar 6 bulan sebelum longsor terjadi pada pekan lalu.
Dengan metode ini, diharapkan mampu mengingatkan daerah yang rawan longsor tersebut sehingga mencegah adanya korban.