Tampang.com- Di era teknologi seperti sekarang ini, kejahatan tidak hanya terjadi di dunia nyata, melainkan meluas ke dunia maya yang sifatnya virtual atau tidak terlihat secara langsung. Jika kejahatan di dunia nyata terjadi dengan cara pelaku turun langsung ke lapangan untuk mencari sasaran, kejahatan di dunia maya ini agak susah diprediksi karena fisik pelaku tidak terlihat.
Salah satu teknik yang dilakukan pelaku kejahatan dunia maya yang masih terjadi sampai saat ini adalah melalui phishing atau personal information fishing. Pelaku membuat halaman web yang biasanya mengandung informasi pribadi yang sifatnya penting hampir sama persis dengan halaman web aslinya. Biasanya, sasaran yang dibuatkan versi palsunya adalah halaman web atau situs yang berhubungan dengan transaksi seperti web jual beli ataupun bank.
Ketika Anda masuk ke sebuah situs yang sudah dipasang jebakan phishing, ada berbagai cara yang dilakukan pelaku agar Anda mengiputkan data pribadi atau mentransfer uang pada rekening mereka tanpa Anda sadari. Misalnya melalui link tertentu mereka mengarahkan Anda untuk mengirimkan data pribadi melalui email, atau dengan mengarahkan ke halaman web yang hampir sama persis tadi sehingga Anda memasukkan pin ke situs yang salah atau melakukan transaksi ke nomor rekening yang tidak seharusnya.
Kejahatan menggunakan teknik phishing dianggap sulit ditangkal karena tidak terdekteksi sebagai virus atau oleh sistem komputer. Lagi pula, jika Anda sudah terlajur melakukan transaksi ke nomor yang salah, Anda tidak bisa meminta ganti rugi kepada pihak penjual ataupun pihak bank yang bersangkutan karena transaksi tersebut dilakukan oleh Anda sendiri.
