Tutup Iklan
hijab
  
login Register
Para Suami, Berhentilah Berpikir Bahwa Istirmu Boros

Para Suami, Berhentilah Berpikir Bahwa Istirmu Boros

21 Agustus 2017 | Dibaca : 1642x | Penulis : Rindang Riyanti

Bila suami mengira istrinya menghabiskan terlalu banyak uang, entah itu memang kenyataan atau persepsi, sisi finansial dan perkawinan akan ikut bermasalah juga.

Sebuah studi baru dari para periset di BYU dan Kansas State University melihat kepribadian finansial yang kontras dalam sebuah pernikahan. Mereka menyebut kepribadian "ketat dan pemboros," seperti yang terlihat dalam Journal of Financial Planning.

Apa yang membentuk kepribadian pernikahan ini bukanlah atribut konkret individu yang ditampilkan atau bahkan situasi di mana mereka berada.

"Kenyataan bahwa persepsi pasangan terhadap perilaku pembelanjaan masing-masing begitu prediktif terhadap konflik keuangan menunjukkan bahwa ketika menyangkut dampak keuangan terhadap hubungan, persepsi mungkin sama pentingnya, jika tidak lebih penting daripada kenyataan," kata Ashley LeBaron.

Studi tersebut menemukan bahwa untuk suami, memiliki istri yang mereka lihat sebagai pemboros adalah adalah faktor utama konflik keuangan. Bagi istri, memiliki suami yang memandangnya sebagai pemboros adalah faktor utama terjadinya konflik keuangan. Hal ini terlihat bagi pasangan dengan pendapatan tinggi dan pendapatan rendah serta dengan pasangan yang menghabiskan banyak uang dan mereka yang tidak menghabiskan banyak uang sama sekali. Pandangan itu sama sekali berbeda dengan persepsi.

LeBaron bekerja sama dengan profesor kehidupan keluarga BYU, Jeffrey Hill, dan juga pakar nasional di bidang keuangan dalam perkawinan, profesor Kansas State Sonya Britt-Lutter.

"Pasangan perlu berkomunikasi tentang keuangan, terutama di awal pernikahan," kata Britt-Lutter. "Jangan berpikir bahwa masalah keuangan akan hilang secara ajaib saat keadaan berubah. Studi tersebut menunjukkan bahwa keadaan tidak menjadi masalah di sini, persepsi, dan persepsi tidak selalu berubah saat keadaan terjadi."

Kedua, persepsi terhadap istri yang menghabiskan waktu, penelitian tersebut menemukan bahwa pria melihat lebih banyak anak berdampak pada konflik keuangan, dan wanita melihat kurangnya komunikasi keuangan secara keseluruhan karena berdampak pada konflik keuangan.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Ekonomi RI diprediksi Menguat saat Pilkada dilaksanakan tahun 2018
13 Oktober 2017, by Zeal
tampang - Hajat demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) tahun 2018 tinggal menghitung bulan. Ternyata, alih-alih pemborosan, momentum pilkada dinilai dapat ...
Kota Tanggerang Semakin Macet Parah
27 November 2017, by Admin
Tampang.com - Kemacetan di sejumlah jalan utama di Kota Tangerang kian hari makin parah. Itu terjadi karena tidak sebandingnya jumlah volume kendaraan dengan ...
wuling indonesia
22 Januari 2018, by Zeal
Wuling Motors yang berasal dari Tiongkok ini memang masih belum banyak yang mengetahuinya. Wuling Motors memproduksi kendaraan seperti mobil, bus dan truk, ...
Dikalahkan Thailand 2-1, Timnas U19 Menjadi Runner UP Group A Piala AFF 2018 dan Melaju ke Semifinal
9 Juli 2018, by oteli w
Dikalahkan Thailand 2-1, Timnas U19 Menjadi Runner UP Group A Piala AFF 2018 dan Melaju ke Semifinal Timnas Indonesia U-19 harus mengakui keunggulan ...
Pelatih Zinedine Zidane Sepertinya Tertarik Mendatangkan Harry Kane ke Santiago Bernabeu
17 Oktober 2017, by Rachmiamy
Klub Raksasa Spanyol Real Madrid akan menjamu tamunya dari Inggris Tottenham Hotspur pada laga pekan ketiga babak kualifikasi Grup H Liga Champion 2017 di ...
Berita Terpopuler
Polling
Permadi Arya dibayar APBN atau Bukan?
#Tagar
 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved
 
Tutup Iklan
JasaReview