Tampang

Kepada Sobat Muslimku yang Keluar dari Barisan

14 Mei 2017 14:23 wib. 2.382
0 0
aksi damai 212

Oleh: Muhammad Sirod
Koordinator Forum Alumni Peduli NKRI 

Mohon maaf buat kawan-kawan pemilih Ahok yg cerdas, dan tampak saleh dalam pandangan saya, yang saya kenal memiliki banyak kemuliaan jauh melebihi diri saya. Saya sejak pengumuman pemenang pilkada DKI, sebenarnya banyak menahan diri. Status-status fb saya dalam 1 minggu itu kebanyakan bertemakan yg ringan-ringan. Setelah melihat beberapa kawan facebooker terutama banyak di antara mereka yg muslim mengeluarkan argumen sbb:

  • kalahnya Ahok menunjukkan kalahnya pemilih berakal seolah-olah kelompok yang tidak memilih Ahok adalah kelompok bodoh dan dogmatis.
  • menunjukkan "islami"-nya Ahok dengan menampilkan perilaku-perilaku positif dia, tapi abai pada kearogansian dan kepongahannya
  • ungkapan kasihan dan prihatin pada anak & istri Ahok yang harus ditinggal karena dia ditahan 2 tahun, tetapi lupa membandingkan dengan kasus penistaan agama lain yg lebih berat, apalagi ratusan keluarga tak berpunya yang digusur paksa tanpa belas kasihan, anak-anak dan keluarganya terlantar jauh lebih menderita daripada Ahok sang penguasa Jakarta.

Jujur, sisi kemanusiaan saya dan sisi spiritual saya sebagai muslim merasa dikerdilkan oleh pernyataan-pernyataan tersebut, sikap partial thinking dan ketidakadilan keberpihakan itu memperparah situasi politik di mana muslim menjadi minoritas di beberapa wilayah Indonesia seperti Kalbar dan Sultra, dan ketidakadilan yg dilakukan kepolisian, kejaksaan, presiden dan tentunya "Media korporasi" yang memang menjadi bagian sakit sistemiknya negeri ini

Saya makin heran saja, di antara mereka banyak yang punya perangai yang santun jauh dari perilaku yang dibelanya, halus beropini dan mengeluarkan ujaran pendapat, beberapa di antaranya berjilbab, secara materi sangat mumpuni dan dalam kehidupan sosial saya perhatikan punya tabiat berbagi pada sesama. Dari sisi intelektual mereka bukan sembarang warga biasa. Mereka kelas menengah, sebaik-baiknya sepanjang saya bercengkerama dengan berbagai kalangan. Makin tebal keyakinan saya bahwa mengapa Aqidah dan Tauhid menjadi fondasi dalam Islam. Betapa tampilan permukaan, misalnya citra rajin puasa senin kemis, citra rajin tahajjud dan amalan-amalan yg biasa dilakukan orang-orang saleh itu langsung sirna ketika Allah tampakkan sikap kawan-kawan saya itu terkait kejadian penistaan agama dan ayat kepemimpinan muslim ini.

<12>

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Yuk. Bijaksana Memilih Transportasi!
0 Suka, 0 Komentar, 13 Okt 2017

POLLING

Apakah Pilpres 2024 Berlangsung: