“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Alloh memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Alloh lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS Al Qashash: 56)
Ayat tersebut bukan saja memberikan panduan kepada para penyampai risalah (dan itu wajib bagi setiap muslim sesuai kadar maqomnya masing-masing) tetapi juga penghibur hati bilamana dalam diri ini kita bersedih, betapa orang-orang yg ada dan mampir dalam sanubari kita (beberapa bahkan kita do'akan dalam sunyi sepi tanpa sepengetahuan mereka, agar menambah bobot diijabahnya do'a kita sebagai teman/sahabat tsb) yang memiliki segala kelebihan-kelebihan dan kemuliaan dalam asumsi kita, adalah orang-orang yang diberikan hidayah dan petunjuk, ternyata belum tentu begitu di pandangan Allah. Dia-lah yang paling tahu kualitas dan akseptabilitas kesempurnaan keislaman seseorang. Aku tujukan kepada sahabat-sahabat fb-ku yg aku anggap kalian lebih mulia, lebih ber-akhlak mulia pada manusia, tetapi mendukung si penista agama dan berbetah diri dalam barisan mereka....
Tanah Abang, 14 Mei 2017