Tidak ada anak yang menginginkan terlahir dan besar dengan keadaan hubungan orangtuanya berantakan hingga perceraian. Semua anak menginginkan keluarga yang harmonis dan hubungan kedua orangtuanya tetap terjaga. Namun, memang tidak bisa dipungkiri ada beberapa keluarga yang terpaksa bercerai karena tidak tahan dan tak menemukan solusi lain untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam rumah tangga mereka. Akibatnya pun tentu saja banyak mulai dari kandasnya hubungan suami-istri juga dapat membuat anak menjadi frustasi menghadapi orangtuanya bercerai.
Untuk itu sebagai orang tua ketika Anda harus mengalami perceraian, maka Anda harus bisa membantu anak memahami kondisi yang terjadi agar tidak syok, dan mampu meminilisir ketegangan yang dialaminya. Kondisi mental dan fisik anak harus diperhatikan oleh orang tua ketika mereka harus bercerai.
Anda sebagai orangtua harus terbuka terhadap anak mengapa kalian harus bercerai. Jelaskan semuanya kepada anak Anda, namun jangan dalam keadaan marah, emosi, dan menyalahkan diri sendiri. Anda beri pengertian pada anak Anda agar mereka setidaknya siap menerima kenyataan pahit yang akan mereka hadapi. Ada pun langkah-langkah yang bisa Anda lakukan adalah
- Berkata jujurlah ketika menjelaskan alasan Anda bercerai.
- Hiburlah anak Anda dan jadilah pendengar yang baik untuk mereka.
- Tawarkanlah pada anak apa yang bisa membuatnya tenang dan dukung mereka untuk meraih apa yang mereka inginkan.
- Beri motivasi pada anak Anda untuk menjalani berbagai realitas hidup. Sudah bisa dipastikan bahwa hidup ini tidak selalu berjalan mulus, ada kalanya anak Anda mengalami masa-masa sukar dalam hidupnya, dan Anda sebagai orangtua harus mampu menempatkan diri untuk memotivasi mereka di kala mereka sedang mengalami hal-hal demikian.
- Bantu anak Anda untuk menjaga kesehatan fisik dan mentalnya.
