Menurut peneliti Michael Snyder, yang merupakan direktur Pusat Genomik dan Pengobatan Personal di Universitas Stanford, pertengahan tahun 40-an merupakan masa perubahan yang dramatis, sama seperti awal 60 tahunan, dan hal ini berlaku pada apapun kelas molekul yang dilihat (The Guardian, Sabtu, 16 November 2024).
Penelitian ini dilakukan dengan mengamati 108 relawan berusia 25 hingga 75 tahun. Para relawan menyerahkan sampel darah dan tinja, usapan kulit, mulut, dan hidung selama beberapa bulan dalam rentang satu hingga tujuh tahun.
Tim peneliti menyelidiki 135 ribu molekul berbeda, termasuk RNA, protein, metabolit, bakteri, virus, dan jamur yang ada di usus dan kulit. Hasilnya, pergeseran terbesar terjadi pada manusia berusia 40-an dan awal 60-an. Pada pertengahan 40-an terjadi lonjakan penuaan baik pada wanita maupun pria.