Tampang.com - Salah satu penyakit mental yang berbahaya adalah depresi. Studi terbaru menunjukkan bahwa depresi ternyata dapat dilihat dari cara komunikasinya.
Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Clinical Psychological Science, peneliti menganalisa teks dari jurnal harian, esai personal dan pidato untuk mengetahui apakah depresi mempengaruhi komunikasi.
Dr Mohammed Al-Mosaiwi dari University of Reading menjelaskan dia dan timnya mengidentifikasi beberapa perbedaan kunci baik dalam konten maupun gaya komunikasi antara orang depresi dan orang yang tidak menderita gangguan mental.
Dikutip dari laman Elle, berikut tanda-tanda secara linguistik bahwa orang tersebut menderita depresi.
Namun, perlu diingat bahwa kata-kata tersebut hanya salah satu tanda bahwa mereka depresi. Belum tentu semua orang yang menggunakan bahasa tersebut mengalami depresi.
"Pada akhirnya, yang menentukan apakah kau depresi atau tidak adalah seperti apa perasaanmu," tambah dr Al-Mosaiwi.
Selain dari cara komunikasinya, berikut beberapa ciri depresi yang mesti kamu ketahui.
Jika kamu merasakan hal diatas, jangan rahasiakan perasaan tersebut sendirian. Coba ceritakan pada orang terdekat yang kamu percaya, atau konsultasi pada psikiater yang ada di sekitar kamu.
Jika Anda merasa seperti itu, jangan pendam semuanya sendiri. Ceritakan pada orang lain atau datangi dokter.