Tampang

Tiket Kejujuran dari Sungai Citengah

1 Jul 2017 07:36 wib. 6.034
0 0
Tiket Kejujuran dari Sungai Citengah

Pernahkah kalian menjumpai kantin atau toko atau warung kejujuran di lingkungan sekitar atau membacanya di media sosial? Aku memang belum pernah menjumpainya secara langsung, namun cukup sering aku membaca artikel atau pun melihat di media sosial ada kantin atau toko atau warung kejujuran. Jadi memang di tempat yang kusebutkan tadi, pengunjung atau pelanggan langsung membayar barang yang dibelinya sesuai dengan harganya tanpa harus menyerahkan uang tersebut pada petugas kasir, mereka cukup menyimpan uang di tempat tertentu. Biasanya disediakan sejenis celengan atau kotak uang. 

Nah, di liburan lebaran ini, aku tak menyangka menjumpai tiket kejujuran di tempat wisata! Kantin, toko, warung kejujuran mungkin sudah lebih populer. Namun, tiket kejujuran, baru pertama kali kujumpai. Ya, ini ada di Kampung Karuhun Sumedang. Sebenarnya, aku ingin mengambil gambar papan nama tempat wisata ini. Namun, tak kujumpai papan bertulisan atau pun land mark bertulisan tempat wisata tersebut, di area yang aku kunjungi. Aku tahu nama tempat ini dari saudaraku, yang mengajakku ke tempat ini. Aku menyesal, mengapa ia tak mengajakku dari dulu-dulu. Karena tempat ini luar biasa indah dan memuaskan hasrat berwisataku!

Yang menyenangkan lagi, untuk menuju ke Kampung Karuhun ini, kira-kira hanya memerlukan waktu tempuh selama 2 jam dari Kota Bandung. Mungkin kalian masih bertanya-tanya, apa istimewanya tempat ini selain karena ada tiket kejujurannya. Ok, aku akan mulai menceritakannya. Aku mengunjungi Kampung Karuhun di hari ke-3 liburan lebaran. Sebenarnya, itu adalah salah satu waktu yang rentan terhadap macet untuk menuju ke Sumedang. Namun, syukurnya kami mengalami perjalanan yang cukup lancar. Dari Bandung, kami memilih masuk ke Tol Buah Batu dan keluar di daerah Cileunyi. Dari situ, kami melewati Jatinangor, Tanjung Sari, lalu melalui Cadas Pangeran yang terkenal itu. Nah, lepas dari situ, tak lama kemudian kami sudah berada di Sumedang. Di Sumedang, kami melalui Jalan Baginda (entah mengapa nama jalan ini Baginda), sepanjang jalan ini, masih banyak sawah di kiri jalannya. Saat jalan itu kulalui, ada petani yang sedang menjemur padi yang masih terbungkus kulit arinya. Pemandangan yang mirip dengan lukisan! Ini juga lukisan, namun ini adalah lukisan alam asli karya-Nya. Pemandangan langit biru, awan putih, sawah dengan padi yang menguning, lengkap dengan petaninya.

<123>

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.