Dari Jalan Baginda ini, jarak tempuh ke Kampung Karuhun adalah 15 menit. Kami ke sana dengan kendaraan pribadi, ketika itu kami cukup kesulitan untuk mendapatkan parkir. Nah, ketika kalian melewati kolam renang anak, berarti kalian sudah berada di jalan yang benar. Namun, bukanlah ini objek wisata yang kumaksud. Jalanlah terus dan tak usah parkir di depan kolam tersebut. Jalanlah terus hingga kalian menjumpai benyak saung (sejenis rumah panggung khas Sunda, di tempat ini, saungnya didirikan di atas kolam ikan) dengan kolam. Bukan kolam renang, tapi kolam-kolam lengkap dengan ikan yang super-super besar. Nah, untuk parkir, cukup dengan membayar seikhlasnya.
Ini yang uniknya lagi, untuk masuk ke saung-saung ini tidak dipungut lagi tiket masuk. Kita tinggal masuk dan memilih saung yang memang masih kosong. Dalam setiap saung dilengkapi meja dan juga tikar sebagai alas duduknya. Sebenarnya tempat makan dengan tipe seperti ini banyak dijumpai di daerah Jawa Barat. Namun, aku baru menjumpai tempat seperti ini, di mana kita diizinkan untuk membawa sendiri makanan dari luar. Kami sendiri akhirnya memesan minuman berbagai jus buah karena merasa ‘tak enak’ sudah menempati saung dan menikmati keindahan yang disediakan tempat ini. Dari saung, kita disuguhi dengan pemandangan Sungai Citengah, suara air sungai dan kumpulan bebatuan sungai, membuat orang-orang sulit untuk tidak mengabadikan gambarnya. Di sungai, tidak ada ikan yang dapat dijumpai, tapi seperti yang kusebutkan tadi, karena saung ini dibangun di atas kolam ikan. Jangan khawatir, sangat banyak sekali ikan super besar yang dapat kalian jumpai di sini. Ketika kutanya, kata orang-orang itu adalah ikan mas. Tapi ikannya bukan untuk dimakan sebagai salah satu menu makanan. Ikan yang ada di kolam ini memang khusus untuk dilihat. Untuk yang memesan menu ikan, ada kolam khusus ikan yang akan diolah menjadi menu makanan. Banyak orang yang tergoda untuk berinteraksi dengan ikan super besar ini. Kulihat, orang dewasa banyak yang memasukkan tangannya ke kolam, bagaimana dengan anak-anak? Mereka bahkan ada yang membuat pancingan dari bambu atau lidi yang ada di sekitar kolam dan memberi umpan kerupuk agar ikannya tertarik untuk ke luar ke permukaan air. Intinya, ikan menjadi pengundang tersendiri untuk datang ke tempat ini.