Jalan Asia Afrika merupakan salah satu ikon kota Bandung yang memiliki nilai sejarah, kebudayaan, dan arsitektur yang begitu kaya. Sebagai salah satu destinasi wisata sejarah yang populer, jalan ini telah menjadi saksi bisu perkembangan kota Bandung dari masa ke masa. Di antara bangunan-bangunan bersejarah yang menjulang megah di sepanjang Jalan Asia Afrika, terdapat sejumlah landmark yang tidak hanya memiliki nilai sejarah, tetapi juga simbol kebanggaan bagi warga Bandung dan Indonesia secara keseluruhan.
Sejarah Jalan Asia Afrika dimulai pada abad ke-19, ketika Belanda menjajah wilayah Indonesia. Pada masa itu, Jalan Asia Afrika dikenal sebagai Rue de la Reine, yang artinya "Jalan Ratu" dalam bahasa Prancis. Nama ini dipilih untuk menghormati Ratu Wilhelmina dari Belanda. Setelah Indonesia meraih kemerdekaannya pada tahun 1945, jalan ini pun berganti nama menjadi Jalan Asia Afrika. Nama ini dipilih untuk mencerminkan semangat persatuan dan kerjasama antara negara-negara Asia dan Afrika dalam Konferensi Asia-Afrika yang diadakan di Bandung pada tahun 1955. Konferensi ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan sejarah diplomasi internasional, serta memberikan Bandung predikat sebagai "Kota Konsferensi".