Selain itu, di Pulau Weh, Aceh, terdapat juga destinasi tersembunyi yang cocok untuk ekowisata. Pulau yang masih sangat alami ini menawarkan keindahan bawah laut yang memesona, hutan hujan tropis yang lebat, dan budaya lokal yang masih kental. Dengan melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan destinasi wisata, Pulau Weh menjadi contoh sukses bagaimana ekowisata dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Tidak ketinggalan, Taman Nasional Gunung Leuser di Sumatera Utara juga merupakan destinasi ekowisata yang berpotensi besar. Keberadaan hutan hujan tropis yang menjadi habitat bagi satwa langka seperti orangutan dan harimau sumatera, menjadikan taman nasional ini menjadi destinasi menarik bagi pecinta alam dan pelestari lingkungan. Melalui pendekatan ekowisata, taman nasional ini mampu menjaga kelestarian alam sambil memberikan penghidupan yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal.
Dengan potensi-potensi destinasi wisata ramah lingkungan yang masih tersembunyi ini, penting bagi pihak terkait seperti pemerintah, pelaku pariwisata, dan masyarakat luas untuk mulai menggali dan mengembangkan potensi-potensi tersebut. Langkah-langkah pendukung seperti peningkatan aksesibilitas, pengembangan infrastruktur berkelanjutan, serta promosi yang tepat akan membantu mengangkat destinasi wisata ramah lingkungan ke level yang lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat. Dengan demikian, kita dapat bersama-sama menjaga keindahan alam sambil membantu memajukan kehidupan masyarakat lokal, menjadikan ekowisata bukan hanya sebagai konsep yang bagus, tetapi juga sebagai salah satu pilar utama dalam pembangunan pariwisata yang berkelanjutan.