Puncak Utara – Memiliki bekas tempat mendirikan tenda.
Puncak Selatan – Lebih tinggi dengan hamparan rumput luas dan menghadap langsung ke Gunung Mandalawangi. Terdapat makam atau petilasan di area ini.
Puncak Timur – Lebih rimbun, dengan susunan batu melingkar dan sebuah bongkah batu besar di dekatnya.
Kawasan puncak didominasi sabana tanpa banyak pepohonan peneduh. Hanya terdapat dua pohon pinus di sisi timur yang bisa dijadikan tempat berteduh sambil menikmati pemandangan Cekungan Bandung, Cicalengka, dan Nagreg.
Toponimi Gunung Pangradinan dan Kampung Gorowek
Nama "Pangradinan" berasal dari bahasa Sunda. Menurut kamus R.A. Danadibrata, kata radin berarti "bagus" atau "cantik", sementara pangradinan merujuk pada tempat menyimpan perlengkapan bersolek. Namun, dalam konteks budaya Sunda, pangradinan juga bisa berarti tempat menyimpan sesajen, yang mungkin lebih relevan dengan asal-usul nama gunung ini.
Sementara itu, nama Kampung Gorowek diyakini berasal dari kata poek (gelap gulita), karena dahulu kawasan ini belum memiliki aliran listrik.
Kesimpulan dan Tips Mendaki
Gunung Pangradinan menawarkan pengalaman mendaki yang unik dengan panorama sabana yang luas dan pemandangan Cekungan Bandung yang memukau. Sebelum mendaki, pastikan untuk membawa bekal air yang cukup, mengingat keterbatasan sumber air di puncak. Waktu terbaik untuk mendaki adalah pagi atau sore hari agar dapat menikmati keindahan alam tanpa terik matahari yang menyengat.
Bagi para pecinta alam dan pendaki, Gunung Pangradinan adalah destinasi yang patut dijelajahi, menyimpan pesona alam serta cerita sejarah yang menarik di balik namanya.