Ditambahkan pula pintu untuk memudahkan akses ke dalam rumah. Biasanya dapur dan kamar tidur tidak bersekat, karena perahu seperti ini memang cuma memiliki satu ruangan.
Selama masa Perang Dunia II, hampir semua rumah perahu di Equihen Plage hancur. Namun pada tahun 1990-an, desa tersebut memutuskan untuk menghidupkan kembali warisan budaya mereka. Rumah-rumah perahu yang baru didirikan dan kini dilengkapi dengan fasilitas yang lebih modern untuk menarik perhatian wisatawan.