Dia mengatakan dengan semakin banyaknya desa wisata ke depan Gunung Kidul akan tetap terjaga kebudayaannya. Dia mengambil contoh adat daur hidup manusia.
Supriyanto mengatakan desa budaya diharapkan menjaga bahasa sastra dan aksara, salah satunya mengenai penulisan dan pemahaman mengenai aksara jawa. Dia berpendapat saaat ini sudah mulai berkurang ahli penulisan aksara jawa.
"Kemarin ada relawan aksara Jawa ternyata banyak peminatnya, dan sebagian besar generasi muda," katanya.
Ketua Umum Karangtaruna DIY Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono menambahkan Karang Taruna DIY akan mendukung dengan menyiapkan pendamping untuk desa budaya. Masing-masing desa akan diberikan dua orang dari karang taruna.