Menarik untuk dicatat juga bahwa media sosial tidak hanya mendominasi dari segi unduhan, tetapi juga mencatatkan nilai transaksi dalam aplikasi (in-app purchase) terbesar di Indonesia. Pada tahun 2024, transaksi dalam aplikasi media sosial tercatat mencapai nilai US$ 212 juta, atau sekitar Rp 3,46 triliun, dengan pertumbuhan tahunan yang hampir mencapai dua kali lipat. Angka ini mencerminkan daya beli masyarakat Indonesia yang semakin meningkat terhadap produk dan layanan yang ditawarkan melalui aplikasi media sosial.
Sebagai aplikasi terpopuler dalam hal transaksi, TikTok menjadi sorotan utama. Salah satu sumber utama pendapatan TikTok berasal dari fitur pembelian stiker yang memungkinkan pengguna memberikan tips kepada kreator konten. Dengan demikian, tidak hanya pengguna yang menghabiskan waktu berjam-jam di aplikasi, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang cukup signifikan bagi para kreator dan bisnis yang ada di dalamnya.
Tren ini menunjukkan bahwa aplikasi tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga memberikan peluang ekonomi yang layak bagi pengguna dan kreator. Dengan pertumbuhan yang pesat dalam penggunaan media sosial, terutama TikTok, masyarakat Indonesia telah mengubah cara mereka berinteraksi, berbagi informasi, dan bahkan menjalani bisnis, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka.