TikTok juga berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua penggunanya. "Perluasan Amber Alerts secara nasional ini merupakan contoh bahwa platform seperti kami bisa berperan secara aktif dalam memberikan informasi yang berarti bagi masyarakat," ungkap pihak TikTok. Mereka menegaskan bahwa upaya ini dapat dilakukan melalui kerjasama dengan organisasi yang terpercaya dan memanfaatkan alat yang ada di dalam aplikasi untuk melindungi pengguna.
Selain TikTok, beberapa platform lain juga telah berkontribusi dalam menyebarluaskan informasi mengenai kasus anak hilang. Sejak tahun 2015, platform seperti Uber dan Waze telah menambahkan fitur pemberitahuan untuk kasus penculikan anak. Facebook, Instagram, dan X (dulu dikenal sebagai Twitter) juga tidak ketinggalan dalam memberikan fungsi serupa. Inisiatif serupa di berbagai platform menunjukkan adanya kesadaran bersama dalam memerangi penculikan anak dan meningkatkan keamanan generasi mendatang.
Namun, satu pertanyaan yang masih menggantung apalah apakah fitur Amber Alerts ini akan diperluas secara global, termasuk di negara-negara lain dan juga Indonesia. Dengan pertumbuhan pengguna TikTok yang pesat secara worldwide, keputusan untuk memperluas fitur ini ke negara-negara lain tentunya akan sangat ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Tentu saja, pengumuman terkait fitur ini akan menjadi kabar baik bagi banyak orang tua dan masyarakat luas.
Keberadaan fitur-fitur seperti Amber Alerts di platform media sosial mengingatkan kita akan tanggung jawab besar dari perusahaan teknologi untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat. Di era di mana informasi dapat disebarkan dengan cepat, penting bagi platform untuk memanfaatkan kekuatan tersebut untuk kebaikan yang lebih besar, seperti menjaga keselamatan anak-anak kita.