Pemerintah AS tampaknya berupaya menjadi perantara dalam proses penjualan TikTok, mencari solusi terbaik bagi semua pihak yang terlibat. Beberapa perusahaan teknologi besar seperti Oracle, Amazon, dan Microsoft dikabarkan telah menunjukkan minat untuk mengambil alih operasional TikTok di AS.
Sementara itu, TikTok bersama para pendukungnya mengusulkan alternatif lain. Mengutip The Wall Street Journal, pada awal Februari 2025, CEO TikTok, Shou Chew, bertemu dengan pejabat senior Gedung Putih dan menyampaikan proposal baru.
Solusi yang Ditawarkan TikTok
Proposal yang diajukan oleh TikTok berisi usulan pembentukan usaha patungan atau joint venture dengan investor AS. Jika rencana ini disetujui, usaha patungan tersebut akan berbasis di AS dan memiliki kendali atas keamanan data penggunanya.
Selain itu, manajemen perusahaan akan sepenuhnya berada di AS, sementara mayoritas dewan direksi akan terdiri dari warga negara Amerika Serikat. Meski demikian, masih menjadi pertanyaan besar apakah investor AS yang dimaksud akan mencakup pemerintah AS itu sendiri.
Dalam menghadapi tantangan ini, TikTok harus menemukan solusi yang dapat diterima oleh semua pihak, termasuk pemerintah AS yang sangat ketat dalam regulasi teknologi dan keamanan data. Keputusan akhir dari negosiasi ini akan sangat menentukan apakah TikTok bisa tetap beroperasi di AS atau harus angkat kaki seperti yang terjadi di beberapa negara lain.