Pada tingkat yang lebih luas, penurunan pendanaan start-up di Asia Tenggara, terutama pada sektor fintech, dapat disebabkan oleh berbagai faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal termasuk kemungkinan ketidakpastian ekonomi global, ketegangan geopolitik, atau perubahan dalam kebijakan regulasi yang mempengaruhi pasar teknologi di wilayah tersebut.
Dari sisi internal, mungkin terdapat tantangan dalam hal inovasi teknologi, model bisnis yang berkelanjutan, dan kemampuan untuk mengelola risiko dalam lingkungan yang terus berubah. Hal ini menunjukkan perlunya kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, investor, dan komunitas teknologi untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan startup di Asia Tenggara.
Dalam menghadapi penurunan pendanaan startup teknologi di Asia Tenggara, peran pemangku kepentingan dalam menciptakan regulasi yang kondusif, membangun infrastruktur yang mendukung inovasi, serta memperkuat ekosistem startup akan menjadi krusial dalam mendorong pertumbuhan sektor teknologi di wilayah ini. Selain itu, pembangunan talenta lokal dalam bidang teknologi juga akan menjadi faktor penting dalam menciptakan ekosistem startup yang dinamis dan berkelanjutan di Asia Tenggara.