Situasi yang semakin memanas ini terjadi menjelang pelantikan Presiden AS terpilih Donald Trump, yang secara terbuka didukung oleh Elon Musk dan bahkan dikabarkan telah menghabiskan lebih dari seperempat miliar dolar untuk mendukung kampanye Trump. Di sisi lain, Ketua SEC saat ini, Gary Gensler, merupakan orang dari era Pemerintahan Joe Biden, lawan Trump di pemilihan Presiden AS.
Dalam konteks politik ini, Trump sendiri telah menunjuk calon ketua SEC baru yang akan menggantikan Gensler, yang berencana untuk mundur ketika Trump dilantik. Dari sini, potensi pengaruh Elon Musk terhadap pemerintahan baru menimbulkan pertanyaan tentang nasib investigasi federal dan tindakan regulasi yang memengaruhi kerajaan bisnisnya.
Sebanyak 20 investigasi terkait berbagai aspek bisnis Musk sedang berlangsung, mulai dari keamanan sistem Autopilot dan FSD milik Tesla, dugaan pelanggaran kesejahteraan hewan dalam eksperimen implan otak Neuralink, hingga isu polusi, diskriminasi perekrutan, dan masalah lisensi pada SpaceX.
Pergantian kekuasaan di pemerintahan telah menciptakan tekanan tersendiri bagi figur penting dalam dunia bisnis, terutama bagi tokoh sebesar Elon Musk. Dampaknya tak hanya dirasakan dalam urusan bisnis, tetapi juga dalam ranah peraturan dan investigasi yang sangat memengaruhi kelangsungan dan reputasi bisnisnya.