Dampak dari ledakan satelit ini tidak hanya terasa di pasar layanan satelit, tetapi juga di industri antariksa secara keseluruhan. Kehancuran satelit IS-33e ini menimbulkan kekhawatiran terkait dengan peningkatan jumlah sampah antariksa yang mengorbit di sekitar Bumi.
Badan Antariksa Eropa (ESA) melaporkan bahwa lebih dari 170 juta keping sampah antariksa berukuran lebih dari 1 milimeter tercatat berada di orbit Bumi. Meskipun sebagian besar terlalu kecil untuk dilacak, 29 ribu keping sampah dengan ukuran sekitar 10 centimeter juga telah menjadi masalah serius bagi aktivitas di luar angkasa.
Kecelakaan satelit IS-33e adalah contoh yang nyata dari kerentanan infrastruktur antariksa. Selain menyebabkan gangguan layanan komunikasi global, kecelakaan ini juga meningkatkan risiko serius terhadap keselamatan penerbangan antariksa dan operasi luar angkasa di masa depan. Diperlukan langkah-langkah yang lebih proaktif untuk mengelola sampah antariksa dan memastikan keamanan infrastruktur antariksa global.
Dengan begitu banyak aspek yang terpengaruh oleh kecelakaan satelit IS-33e, muncul kebutuhan untuk meningkatkan pengawasan dan penataan lalu lintas antariksa. Diperlukan kerja sama internasional yang kuat untuk mengurangi risiko kecelakaan serupa di masa depan. Upaya kolektif perlu dilakukan agar infrastruktur antariksa dapat dijaga dengan baik dan gangguan serupa dapat dihindari.