Tampang

Robot Tesla Kena Sanksi China: Magnet Langka Jadi Senjata Dagang Baru di Tengah Ambisi Elon

25 Apr 2025 11:24 wib. 20
0 0
Robot Tesla Kena Sanksi China: Magnet Langka Jadi Senjata Dagang Baru di Tengah Ambisi Elon
Sumber foto: iStock

Konflik dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas dan kini memberikan dampak serius terhadap sejumlah perusahaan teknologi global. Salah satu yang mengalami tekanan berat adalah Tesla, perusahaan otomotif dan teknologi milik Elon Musk. Tak hanya terimbas akibat pembatasan ekspor dari China, Tesla juga tengah menghadapi tantangan besar lainnya: boikot global dan tekanan politik di dalam negeri.

Sejak awal tahun 2025, saham Tesla tercatat anjlok hingga 33,89%, mencerminkan tekanan multi-arah yang dihadapi perusahaan. Bukan hanya akibat efek domino dari perang dagang antara dua raksasa ekonomi dunia, namun juga karena kontroversi politik yang melibatkan Elon Musk secara langsung. Diketahui, Musk baru-baru ini menerima posisi penting dalam pemerintahan Presiden Donald Trump sebagai kepala Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE), yang memicu kemarahan publik dan mendorong aksi boikot di berbagai negara.

Saham Sempat Menguat, Tapi Tantangan Tak Mereda

Meski begitu, saham Tesla sempat mengalami lonjakan sebesar 5,37% dalam perdagangan Rabu (23 April 2025) setelah Musk melaporkan hasil kinerja keuangan kuartal pertama (Q1) yang dinilai cukup positif. Namun, Elon Musk sendiri mengakui bahwa perusahaan masih menghadapi tantangan besar akibat situasi geopolitik yang memanas.

Salah satu dampak nyata dari perang dagang adalah terhambatnya produksi robot humanoid Tesla yang diberi nama Optimus. Menurut Musk, pengembangan robot ini mengalami gangguan akibat kebijakan ekspor dari pemerintah China yang membatasi distribusi magnet tanah jarang, komponen vital yang digunakan dalam teknologi canggih, termasuk robotika.

“China ingin memastikan bahwa magnet tanah jarang mereka tidak dipakai untuk tujuan militer AS. Kami sepenuhnya memahami kekhawatiran itu. Tapi yang jelas, kami menggunakannya untuk robot humanoid, bukan untuk senjata,” ujar Musk, seperti dikutip dari laporan keuangan resmi perusahaan dan Reuters, Kamis (24 April 2025).

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Pesan Utama yang Disampaikan Al Quran
0 Suka, 0 Komentar, 11 Apr 2024

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?