Analisis lebih dalam menunjukkan bahwa adopsi smartwatch di beberapa negara menjadikan China sebagai kontributor terbesar untuk pengiriman smartwatch global, membentuk 25% dari total pengapalan. India menyusul di posisi kedua dengan memberikan kontribusi 23%. Negara-negara non-blok, seperti yang tergabung dalam gerakan Non-Aligned Movement (NAM), berkontribusi sebesar 22% terhadap penjualan smartwatch global dan berada di urutan ketiga.
Eropa, Asia Pasifik (kecuali China dan India), Asia Tenggara, dan Amerika Latin secara berurutan menempati posisi keempat hingga ketujuh dalam hal kontribusi pengapalan smartwatch. Hal ini menunjukkan bahwa memperluas pangsa pasar ke wilayah-wilayah tersebut dapat menjadi langkah strategis bagi produsen untuk meningkatkan penjualan mereka.
Sementara banyak produsen besar berjuang untuk mempertahankan posisi mereka di pasar arloji pintar, perkembangan ini menunjukkan bahwa perubahan tren konsumen sangat cepat, dan banyak yang beralih ke alternatif lain, termasuk jam tangan dari merk-merk asal China. Dengan meningkatnya kompetisi dan permintaan akan inovasi, masa depan pasar smartwatch diprediksi akan semakin dinamis.