Studi terbaru ini mencontohkan bagaimana pengurangan karbon dioksida telah menjadi area yang semakin aktif dalam penelitian energi selama beberapa tahun terakhir. Alih-alih memanfaatkan energi matahari untuk mengubah karbon dioksida menjadi makanan tanaman, fotosintesis buatan berusaha menggunakan bahan awal yang sama untuk menghasilkan prekursor kimia yang biasa digunakan pada produk sintetis dan juga bahan bakar seperti etanol.
Periset di Berkeley Lab telah mengambil berbagai aspek dari tantangan ini, seperti mengendalikan produk yang keluar dari reaksi katalitik. Misalnya, pada tahun 2016, sistem bakteri semikonduktor hibrida dikembangkan untuk produksi asetat dari CO2 dan sinar matahari. Awal tahun ini, tim peneliti lain menggunakan fotokatalis untuk mengubah karbon dioksida hampir secara eksklusif menjadi karbon monoksida. Baru-baru ini, sebuah katalis baru dilaporkan untuk produksi efektif campuran gas sintesis, atau syngas.
Periset juga telah berupaya meningkatkan efisiensi energi pengurangan karbon dioksida sehingga sistem dapat ditingkatkan untuk keperluan industri.
Sebuah makalah baru-baru ini yang dipimpin oleh para periset Berkeley Lab di Pusat Bersama untuk Fotosintesis Buatan memanfaatkan sains dasar untuk menunjukkan bagaimana mengoptimalkan setiap komponen dari keseluruhan sistem dapat mencapai tujuan produksi bahan bakar bertenaga surya dengan tingkat efisiensi energi yang mengesankan.