Pemerintah Australia saat ini sedang merencanakan langkah untuk memblokir akses media sosial guna mengurangi kecanduan yang semakin merajalela di kalangan generasi muda. Namun, rencana tersebut telah menimbulkan protes dari kalangan anak muda di Australia.
Salah seorang yang menyampaikan protes adalah Tereza Hussein (14), seorang pengungsi yang tinggal di Darwin. Hussein menyatakan keprihatinannya bahwa larangan penggunaan media sosial akan menghapus akses komunikasinya dengan neneknya yang belum pernah dia temui secara langsung.
Menurut Hussein, larangan tersebut akan menjadi dampak yang sangat besar dalam kehidupannya. Ia merasa bahwa akan sulit baginya untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang dia tinggalkan, terutama neneknya. Hussein, yang lahir di Republik Demokratik Kongo, menyatakan bahwa media sosial merupakan satu-satunya cara baginya untuk terhubung dengan neneknya sebelumnya.