Menurut Kaplan, Meta memiliki kekuatan untuk mengubah aturan dan mendukung kebebasan berekspresi. Namun, ia menolak menyebut keputusan perusahaan untuk mengubah aturan sebagai cara menegakkan kebijakan yang ada.
Sistem otomatis yang diterapkan oleh Meta dianggap terlalu banyak kesalahan. Bahkan bisa membuat sebuah konten yang seharusnya tidak melanggar aturan ikut terhapus.
Sebelumnya, CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa perusahaan akan kembali ke tujuan awal dan mengurangi kesalahan. Selain itu, Meta juga ingin menyederhanakan kebijakan dan memulihkan kebebasan berekspresi.