Mark juga menekankan bahwa sejak awal ia percaya model AI sumber terbuka akan mendominasi masa depan teknologi. Dengan peluncuran Llama 4, keyakinan tersebut mulai terlihat membuahkan hasil. “Meta AI kini menerima pembaruan besar, dan ini baru permulaan,” tambahnya.
Sebagai bentuk komitmen terhadap pengembangan AI terbuka, Meta mengumumkan bahwa mereka akan menggelar konferensi bertajuk LlamaCon pada tanggal 29 April mendatang. Konferensi ini akan menjadi panggung perdana untuk memperkenalkan lebih dalam tentang kemampuan Llama 4, termasuk berbagai aplikasi dan pengembangan teknologi ke depannya.
Tak berhenti di situ, Meta juga sedang menyiapkan aplikasi mandiri khusus untuk chatbot Meta AI. Peluncuran aplikasi ini dijadwalkan pada kuartal kedua 2025, yang bertujuan untuk memperluas penggunaan asisten digital ini di luar ekosistem aplikasi Meta yang sudah ada.
Seperti diketahui, Meta AI pertama kali diluncurkan pada September 2023. Sejak saat itu, teknologi ini dikembangkan sebagai asisten cerdas berbasis AI generatif yang mampu menjawab pertanyaan, memberikan rekomendasi, bahkan membuat gambar dari perintah pengguna. Fitur ini awalnya bersifat pelengkap, namun mulai April 2025, Meta memposisikan Meta AI sebagai pengganti fitur pencarian di Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger. Langkah ini menunjukkan betapa seriusnya Meta dalam menempatkan AI sebagai bagian utama dari pengalaman pengguna.
Selain itu, perusahaan ini juga tengah menjajaki kemungkinan menghadirkan layanan berbayar untuk Meta AI, mengikuti jejak ChatGPT dari OpenAI dan Copilot milik Microsoft. Model berlangganan ini akan memberi akses ke versi AI yang lebih kuat dan kaya fitur, dengan biaya bulanan tertentu.