Tampang

Langkah Strategis Joe Biden Mempercepat Pengembangan Infrastruktur AI di Amerika Serikat

16 Jan 2025 08:03 wib. 29
0 0
Langkah Strategis Joe Biden Mempercepat Pengembangan Infrastruktur AI di Amerika Serikat
Sumber foto: Google

Dalam kebijakan ini, Departemen Pertahanan dan Departemen Energi Amerika Serikat ditugaskan untuk menyewa situs federal sebagai pusat data berskala besar yang didedikasikan untuk pengembangan AI. Pusat data ini akan memiliki kapasitas hingga tingkat gigawatt untuk mendukung kebutuhan teknologi AI yang terus berkembang.

Gedung Putih menegaskan bahwa AI memiliki potensi besar untuk membawa dampak signifikan di berbagai sektor, seperti perawatan kesehatan, transportasi, dan pendidikan. "Teknologi ini terlalu penting untuk dialihdayakan," demikian pernyataan resmi yang disampaikan, seperti dikutip dari CNBC Internasional pada Rabu (15 Januari 2025).

Kebijakan Pembangunan Infrastruktur AI
Dalam perintah tersebut, Biden memberikan arahan kepada para pengembang AI yang akan menggunakan fasilitas federal. Mereka diminta untuk tidak hanya bertanggung jawab atas pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan pusat data, tetapi juga untuk menggunakan sumber energi bersih sesuai kebutuhan kapasitas mereka. Hal ini bertujuan untuk mencegah lonjakan biaya listrik yang dapat berdampak negatif pada lingkungan dan ekonomi.

Selain itu, perusahaan yang menyewa lahan federal diwajibkan membeli semikonduktor buatan AS sebagai bagian dari upaya mendukung industri dalam negeri. Mereka juga harus membayar pekerja dengan upah yang sesuai dengan standar yang berlaku. Setelah lokasi pusat data ditentukan oleh badan-badan terkait, para pengembang AI dapat mengajukan proposal untuk menyewa fasilitas tersebut.

Tantangan Energi dan Lingkungan dalam Pengembangan AI
Peningkatan konsumsi energi menjadi salah satu tantangan utama dalam pengembangan teknologi AI. Menurut laporan Badan Energi Internasional (IEA), konsumsi listrik global dari pusat data, AI, dan sektor mata uang kripto diperkirakan akan meningkat dua kali lipat antara tahun 2022 dan 2026.

Model AI seperti ChatGPT, yang dikembangkan oleh OpenAI, membutuhkan pusat data yang mampu menangani volume data besar. Pusat data ini mendukung proses pelatihan model AI dan memungkinkan sistem memberikan respons yang semakin canggih dan menyerupai manusia. Namun, pengoperasian pusat data berskala besar membutuhkan daya yang sangat besar untuk menjalankan perangkat kerasnya, termasuk pendinginan struktur untuk menjaga performa optimal.

Konsumsi air yang tinggi untuk mendinginkan pusat data menjadi perhatian para kritikus. Mereka mengkhawatirkan dampaknya terhadap lingkungan, terutama di wilayah yang sudah menghadapi keterbatasan sumber daya air. Penggunaan air dalam skala besar ini dinilai tidak berkelanjutan dalam jangka panjang.

Respons Perusahaan Teknologi terhadap Tantangan Energi
Menghadapi tantangan ini, perusahaan teknologi terkemuka seperti Google, Microsoft, dan Amazon telah mengeksplorasi solusi alternatif untuk memastikan keberlanjutan pusat data mereka. Dalam beberapa bulan terakhir, ketiga perusahaan tersebut mengumumkan langkah strategis dengan mengadopsi tenaga nuklir sebagai sumber energi untuk pusat data mereka.

Microsoft, misalnya, menandatangani kesepakatan dengan Constellation untuk menghidupkan kembali reaktor nuklir Three Mile Island. Langkah ini mencerminkan upaya perusahaan untuk beralih ke sumber daya yang lebih bersih dan stabil guna memenuhi kebutuhan daya pusat data mereka.

Dengan adopsi teknologi AI yang terus meningkat, kebutuhan akan energi yang efisien dan berkelanjutan menjadi semakin mendesak. Upaya seperti yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pengembang lain dalam menghadapi tantangan energi dan lingkungan.

Dampak Kebijakan Biden terhadap Masa Depan Teknologi AI
Langkah yang diambil Joe Biden untuk mempercepat pengembangan infrastruktur AI tidak hanya bertujuan meningkatkan daya saing AS di bidang teknologi, tetapi juga menciptakan ekosistem yang lebih tangguh untuk masa depan. Kebijakan ini memberikan insentif bagi perusahaan dalam negeri untuk berinovasi sambil menjaga keberlanjutan lingkungan.

Dengan mewajibkan penggunaan energi bersih dan semikonduktor buatan AS, Biden juga mengintegrasikan pembangunan teknologi dengan dukungan terhadap industri lokal. Ini menunjukkan bahwa pengembangan AI tidak hanya menjadi alat untuk kemajuan teknologi, tetapi juga sebagai instrumen untuk memperkuat ekonomi domestik dan melindungi kepentingan nasional.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?