Dengan angka tersebut, Indonesia berada di peringkat ke-9 di kawasan ASEAN, jauh tertinggal dari negara seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia yang memiliki kecepatan unduh internet lebih tinggi.
"Kita tidak bisa terus tertinggal dalam infrastruktur digital. Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk mendorong kecepatan internet minimal 100 Mbps agar bisa bersaing dengan negara lain di kawasan," tambah Meutya.
Selain meningkatkan kecepatan internet, Komdigi juga menargetkan pemerataan akses hingga ke daerah-daerah terpencil. Program ini diharapkan bisa membantu sektor pendidikan, ekonomi digital, serta layanan publik yang semakin mengandalkan koneksi internet stabil dan cepat.
"Kami ingin internet murah dan cepat ini tidak hanya dinikmati oleh masyarakat di perkotaan, tetapi juga di pelosok desa," kata Meutya.
Selain itu, pemerintah juga bekerja sama dengan operator telekomunikasi dan penyedia layanan internet untuk memastikan infrastruktur yang diperlukan bisa segera terbangun dengan baik.
Meskipun rencana ini mendapat sambutan positif, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah kesiapan infrastruktur telekomunikasi, terutama di wilayah-wilayah terpencil yang masih memiliki keterbatasan jaringan.