Menariknya, sektor e-commerce yang selama beberapa tahun terakhir menjadi favorit investor kini menunjukkan tren penurunan tajam dalam hal nilai pendanaan. Pada 2025, sektor ini hanya berhasil menghimpun dana sekitar 34,6 juta dolar AS. Penurunan ini mencerminkan bahwa investor mulai mengalihkan fokus mereka ke sektor-sektor lain yang dinilai lebih menjanjikan dan berkelanjutan dalam jangka panjang.
Selain sektor-sektor besar tersebut, beberapa bidang lain juga mulai mencuri perhatian meski dengan nilai pendanaan yang relatif lebih kecil. Contohnya adalah Agritech, yang berhasil memperoleh investasi sekitar 30 juta dolar AS. Agritech adalah sektor yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas di bidang pertanian, sebuah sektor vital yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Kemajuan teknologi di sektor ini diharapkan bisa membantu meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.
Sektor properti berbasis teknologi atau Proptech juga masih mendapat suntikan dana sekitar 17,7 juta dolar AS. Startup di bidang ini menawarkan solusi inovatif untuk pengelolaan properti, transaksi real estate, hingga layanan sewa menyewa yang lebih efisien dan transparan.
Di sisi lain, beberapa sektor seperti Consumer Product, Healthtech, dan Food & Beverage justru mengalami kesulitan menarik investasi dengan nilai pendanaan di bawah 10 juta dolar AS. Hal ini menunjukkan bahwa investor saat ini cenderung lebih selektif dan fokus pada sektor-sektor yang dianggap memiliki prospek pertumbuhan yang lebih tinggi dan model bisnis yang lebih scalable.
Penurunan nilai pendanaan secara keseluruhan dalam lima tahun terakhir menimbulkan beberapa pertanyaan penting. Apa penyebab utama menurunnya minat investor di sebagian besar sektor? Apakah ini tanda kejenuhan pasar atau perubahan strategi investasi? Beberapa analis menilai bahwa penurunan ini bisa jadi dipengaruhi oleh faktor makroekonomi global seperti inflasi, ketidakpastian geopolitik, dan kebijakan moneter yang lebih ketat. Selain itu, kualitas startup dan kesiapan mereka untuk tahap pendanaan lanjutan juga menjadi faktor kunci.