Tampang

Keamanan Siber dalam Sistem Informasi Kesehatan: Melindungi Data Pasien dari Ancaman

18 Jul 2024 09:45 wib. 210
0 0
Keamanan Siber dalam Sistem Informasi Kesehatan: Melindungi Data Pasien dari Ancaman
Sumber foto: google

Di era digital ini, sistem informasi kesehatan (SIK) menyimpan data pasien yang sangat sensitif. Data ini termasuk informasi pribadi, riwayat kesehatan, dan informasi keuangan. Oleh karena itu, sangat penting untuk melindungi SIK dari ancaman keamanan siber.

Ancaman keamanan siber terhadap SIK dapat berupa:

 Malware: Malware adalah perangkat lunak berbahaya yang dapat merusak atau mencuri data. Malware dapat masuk ke SIK melalui berbagai cara, seperti email phishing, tautan berbahaya, atau perangkat USB yang terkontaminasi.
 Serangan ransomware: Serangan ransomware adalah jenis serangan malware yang mengenkripsi data korban dan meminta tebusan untuk mendekripsinya. Serangan ini dapat melumpuhkan SIK dan membahayakan keselamatan pasien.
 Pelanggaran data: Pelanggaran data terjadi ketika data pasien diakses atau dicuri tanpa izin. Pelanggaran data dapat membahayakan reputasi organisasi kesehatan dan menyebabkan kerugian finansial bagi pasien.
 Serangan phishing: Serangan phishing adalah upaya untuk menipu pengguna agar mengungkapkan informasi pribadi atau sensitif, seperti kata sandi atau nomor kartu kredit. Serangan phishing dapat dilakukan melalui email, teks, atau panggilan telepon.
 Serangan DDoS: Serangan DDoS (Distributed Denial-of-Service) adalah upaya untuk membuat SIK tidak dapat diakses dengan membanjiri server dengan lalu lintas. Serangan ini dapat mengganggu layanan kesehatan dan membahayakan keselamatan pasien.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?