Produksi Lokal: Lebih Mahal, Lebih Rumit, dan Lebih Lambat
Bukan hanya soal tenaga kerja, biaya yang dibutuhkan Apple untuk memindahkan dan membangun pabrik produksi dari nol di Amerika juga akan sangat besar. Bahkan, menurut Dai, meski suatu saat nanti produksi lokal mungkin akan lebih murah, kualitasnya bisa saja lebih rendah, setidaknya di tahap awal beroperasinya pabrik baru.
Faktanya, Amerika memang memiliki kemampuan untuk memproduksi sebagian komponen smartphone, tetapi tidak semuanya. Banyak teknologi dan proses manufaktur yang saat ini hanya tersedia di negara-negara Asia karena pengalaman bertahun-tahun, skala produksi besar, dan efisiensi tinggi.
Apple Sudah Pernah Coba: Kasus Gagal Produksi Mac Pro
Menariknya, Apple sebenarnya pernah mencoba memproduksi perangkat Mac Pro di AS pada tahun 2019. Pabrik perakitan di Austin, Texas ditunjuk sebagai lokasi produksi pertama untuk Mac Pro yang sepenuhnya dibuat di dalam negeri. Namun, kenyataan tak semulus rencana.
Dalam laporan New York Times, disebutkan bahwa pabrik tersebut mengalami kendala serius hanya karena masalah sekrup. Ya, Apple kesulitan mendapatkan sekrup dalam jumlah cukup karena kontraktor lokal hanya mampu memproduksi maksimal 1.000 sekrup per hari. Masalah kecil ini justru menyebabkan penundaan penjualan Mac Pro hingga berbulan-bulan.
Sementara itu di China, Apple bisa dengan mudah memesan sekrup custom dalam jumlah besar dari berbagai pabrik, dengan waktu pengiriman yang jauh lebih cepat dan harga yang jauh lebih murah.
China Masih Jadi Pilihan Tak Tergantikan
Masalah yang dihadapi Apple dalam memindahkan produksi menunjukkan bahwa China bukan sekadar tempat produksi murah. Negeri Tirai Bambu telah menjadi pusat manufaktur dunia karena memiliki segala hal yang dibutuhkan Apple: dari skala tenaga kerja, keahlian teknis, infrastruktur modern, hingga kecepatan dalam merespons kebutuhan produksi.